Kemarin, sekonyong-konyong dunia maya dihebohkan dengan video pidato Prabowo Subianto, yang intinya mengatakan bahwa Indonesia akan bubar 2030. Tidak membutuhkan waktu lama, video pidato tersebut menjadi viral. Cuplikan pidato Prabowo Subianto tersebut adalah "Saudara-saudara! Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini. Tetapi, di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030”.
Berbagai komentar bermunculan, ada yang pro dan ada yang kontra. Bagi kalangan yang pro menyebut pidato Prabowo Subianto tersebut sebagai early warning katanya. (Seakan tidak ada kata pengganti dalam bahasa Indonesia untuk sebuah ungkapan early warning). Di kalangan yang kontra pun bermacam-macam komentar yang muncul. Bahkan ada salah seorang pengamat politik yang menyarankan Prabowo Subianto mengadakan bedah buku yang menjadi rujukan dalam pidatonya tersebut. Seperti belakangan diketahui bahwa buku yang menjadi rujukan Prabowo Subianto tersebut adalah sebuah novel fiksi, berjudul Ghost Fleet karangan Peter Warren Singer dan August Cole, ahli strategi dari Amerika Serikat. Bahkan ada yang mempertanyakan bagaimana bisa sebuah novel fiksi dikatakan sebagai kajian-kajian.
Kita seringkali menghabiskan waktu dan tenaga untuk hal-hal yang tidak produktif. Toh kita di jaman sekarang ini tidak membutuhkan waktu lama untuk tahu bahwa apa yang dikatakan sebagai sebuah kajian-kajian tersebut ternyata hanyalah sebuah penggalan dari novel fiksi, bahkan kata Indonesia bubar pun tidak ditemukan di sana. Hanya dikatakan sebagai bekas wilayah Indonesia. Itupun sebagaimana dilansir oleh beberapa media, dari 400 halaman, kata bekas wilayah Indonesia hanya disebut tidak lebih dari sepuluh kali. Kalau hanya dikatakan sebagai bekas wilayah Indonesia, apakah berarti Indonesia bubar? Belum tentu kan?
Sekarang ini tahun 2018 Indonesia masih eksis. Dan saat ini pula ada lho sebuah wilayah yang bisa disebut sebagai bekas wilayah Indonesia, yaitu Timor Leste. Jadi kata-kata bekas wilayah Indonesia tidak serta merta sebagai fakta bahwa Indonesia bubar. Bagaimana setuju?
Dari kehebohan tentang video orasi Prabowo Subianto tersebut yang jelas ada pihak yang sangat diuntungkan. Siapa lagi kalau bukan Peter Warren Singer dan August Cole sang penulis dari novel fiksi yang berjudul Ghost Fleet. Dapat promosi gratis.
0 komentar:
Post a Comment