Tangisan Deddy Cobuzier Untuk Syekh Ali Jaber

Tangisan Deddy Cobuzier Untuk Syekh Ali Jaber 
Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada hari Kamis, 14 Januari 2021, meninggalkan duka yang amat dalam bagi masyarakat Indonesia, khususnya yang beragama Islam. Syekh Ali terkenal dengan dakwahnya yang sangat fasih dan runut sekali dalam penyampaiannya, disamping pribadinya yang sangat ramah tentunya meninggalkan kesan yang amat dalam bagi orang yang pernah berinteraksi langsung dengan beliau, tak terkecuali youtuber kondang Deddy Cobuzier. Beberapa jam setelah kabar meninggalnya Syekh Ali Deddy Cobuzier mengunggah video tentang kesannya terhadap Syekh Ali Jaber.


Terlihat sekali kesedihan di raut muka Deddy, selama tayangan video yang berdurasi 16 menit 25 detik tersebut. Deddy Corbizier yang kita ketahui bersama merupakan seorang muallaf mengatakan bahwa Syekh Ali merupakan seorang yang mempunyai kepribadian yang sangat baik. “Bahkan beliau ketika datang kesini tanpa pengawalan sehari setelah insiden penusukan dan mengatakan saya harus dating ke sini untuk meyakinkan kepada masyarakat bahwa saya tidak apa-apa, saya baik-baik saja” kata Deddy dengan tersendat-sendat beberapa kali, sambal mengusap matanya karena air matanya tak tertahankan.
“Tapi tiba-tiba beliau enggak ada aja gitu hari ni. Orang yang sebaik itu, yang mencoba untuk membuat Indonesia lebih baik, Pancasila NKRI menjadi indah gitu,” tutur Deddy sambil terisak


“Saya bikin video ini, supaya kalian tahu, betapa luar biasanya sosok beliau. Saya enggak peduli apa kata orang mau bilang saya pansos atau apa, terserah,” ujar Deddy Corbuzier.


Kepergian Syekh Ali begitu mengagetkan dan menghadirkan kesedihan bagi masyarakat Indonesia. Tidak hanya tangisan Deddy Cobuzier yang mengiringi kepergian beliau, tetapi tangisan kita semua karena telah kehilangan sosok pendakwah yang ahli Qur’an dan menyejukkan dalam penyampaian dakwahnya. Semoga husnul khotimah. Amiin.


Suara Tokoh21
Suara Tokoh Updated at: 4:14 AM
Tangisan Deddy Cobuzier Untuk Syekh Ali Jaber | Suara Tokoh | 5

0 komentar:

Post a Comment