Peristiwa akhir-akhir ini yang sangat menyita perhatian masyarakat luas adalah kasus yang penuh kontrovesial, mencuatnya carut marut agen perjalanan umroh. Bahkan carut marutnya agen perjalanan ibadah umroh ini diyakini sebagai modus penipuan untuk menggasak uang setoran para calon jama’ah dengan iming-iming promo murah ibadah umroh. Jumlah korbannya pun tak tanggung-tanggung. Puluhan ribu calon jema’ah yang sekarang terombang-ambing oleh ketidakpastian berangkat tidaknya ke tanah suci. Boro-boro masih mengharapkan berangkat umroh, berharap kembalinya dana yang telah disetorkan saja rasanya sudah tidak mungkin. Kini bos agen perjalanan umroh First Travel, Andika Surachman dan isterinya Anniesa Hasibuan sudah meringkuk di tahanan. untuk ke sekian kalinya, peristiwa penggelapan dana masyarakat yang dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab terjadi kembali. Masyarakat tampaknya selalu tak bisa menahan iming-iming keuntungan yang besar dan instan, bahkan pada hal-hal yang kalau dipikir secara benar tidak masuk di akal, keuntungan yang diberikan kepada kita itu di subsidi dari mana. Tentunya kita masih ingat dengan kasus Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Investasi Bodong CSI (PT. Cakrabuana Sukses Indonesia). Semuanya menjanjikan keuntungan besar dan instan. Kenapa selalu saja terulang kasus-kasus serupa? Jawabnya tak bisa lepas dari Gaya hidup.
Tulisan ini tidak akan membahas tentang bagaimana semua rentetan peristiwa itu bisa terjadi. Tetapi ingin mengulas, atau mungkin lebih tepat bertanya lebih dalam tentang gaya hidup dari Bos First Trave, yaitu Andhika Surachman dan isterinya Anniesa Desvitasari Hasibuan yang kemudian lebih dikenal sebagai Anniesa Hasibuan. “Enggak kalah dari presiden, dikawal. Kita kasih fasilitas yang super VIP nya banyak sekali, menurut saya gayanya berlebihan sekali,” Kata Kamil seperti dilansir di Liputan6.com. M. Kamil ini merupakan pengacara dari peyedia jasa handling umroh yang bekerja sama dengan PT. First Anugerah Karya Wisata (First Travel). Tak kurang dari mantan karyawati-nya yang juga mengatakan bahwa kehidupan sehari-hari dari bos First Travel tersebut sangat mewah, dan selalu dikawal oleh Bodyguard kemana pun hendak pergi. “Bapak shalat Jum’at dari kantor ke masjid yang jaraknya lima menit, maunya dianter Hummer,”Kata mantan karyawatinya ketika diwawancara di Rosi, Kompas TV. Belum lagi kalau melihat postingan-postingan dari Bos First Travel tersebut di media social, yang selalu menyuguhkan kemewahan yang wuaahh bahkan melebihi apa yang sering ditampilkan oleh Mark Zuckerbeg Bos Facebook yang sering berpenampilan kaos oblong, padahal menurut majalah Forbes, Mark merupakan orang terkaya nomer 3 di dunia tahun 2017 yang kekayaannya mencapai US$ 56 milliar atau setara dengan Rp 746,6 triliun.
Mendengar itu semua, tentunya bagi orang-orang yang waras tak habis pikir. Kok bisa?! Kok masih pede aja, dan ngeles bahwa apa yang ia gunakan selama ini adalah dari keuntungan bisnis dari sektor lain bukan dana dari calon jama’ah. Lalu kemana dana dari 58.682 calon jama’ah yang telah membayar lunas tapi hampir setahun lebih belum diberangkatkan.
Saya kok jadi berpikir bahwa suami isteri Bos First Travel ini sudah terjangkit salah satu dari tiga sifat yang merusak manusia seperti disabdakan oleh Rasulullah saw ;
Tiga sifat manusia yang merusak adalah kikir yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti, serta mengagumi diri sendiri yang berlebihan (Nabi Muhammad SAW)
Tiga sifat manusia yang merusak adalah kikir yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti, serta mengagumi diri sendiri yang berlebihan (Nabi Muhammad SAW)
sumber ; Kompas.com, Liputan6.com, Tribunnews.com
0 komentar:
Post a Comment