Setiap tahun di Negara kita mempunyai tradisi yang unik, yaitu tradisi mudik lebaran. Mudik lebaran adalah salah satu moment yang paling baik untuk bertemu dengan sanak keluarga, handai taulan dan teman di kampung halaman. Tak bisa dipungkiri juga, moment lebaran merupakan cuti bersama yang paling panjang dibandingkan dengan hari-hari besar lainnya. Maka sangat dimaklumi, jika masyarakat kita sangat antusias untuk menggunakan kesempatan tersebut jangan sampai terlewatkan, kalau tidak digunakan, maka harus rela untuk menunggu setahun lagi.
Kesempatan untuk merayakan rasa syukur karena telah menyelesaikan kewajiban menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh, dengan melakukan silarurrahim kepada orang-orang terdekat, dan kepada orang-orang yang kita hormati adalah kepuasan bathin yang tidak bisa diukur dengan uang. Itulah mengapa banyak masyarakat yang bahkan mau berjibaku, untuk mewujudkan moment tersebut. Banyak yang berakhir dengan kegembiraan yang sempurna, tapi tak sedikit pula yang berakhir dengan cerita pilu. Kegembiraan yang seharusnya ia dapatkan, berubah menjadi tangisan pilu yang menyayat hati tak berkesudahan. Karena musibah.
Setidaknya ada tiga musibah yang sering mengiringi setiap moment mudik lebaran tiba. Yaitu ; Kecelakaan lalu lintas, Kebakaran dan Pencurian.
Kecelakaan Lalu-Lintas :
Musibah yang satu ini tak pernah absen ,mengiringi moment mudik lebaran. Jumlah korbannya pun sangat memprihatinkan. Bukankah sangat disayangkan, kegembiraan yang seharusnya didapatkan berubah menjadi tangisan. Semoga saja korban yang berjatuhan setiap tahunnya ini dapat ditekan semaksimal mungkin, terutama ketertiban pengendara itu sendiri. Yang harus diingat untuk terhindar dari musibah yang satu ini adalah “Tak ada ruginya untuk tertib berlalu lintas”.
Kebakaran :
Musibah ini juga sering mengiringi moment mudik lebaran. Sebagian besar penyebab kebakaran yang terjadi adalah karena hubungan arus pendek listrik. Yang ini, kadang yang tidak mudik terkena imbasnya juga dan menjadi korban kebakaran, akibat meliarnya api yang tidak bisa dikendalikan, yang membakar rumah yang ditinggal mudik oleh pemiliknya. Diduga banyak rumah yang ditinggal mudik dengan peralatan listrik yang tetap menyala, menjadi pemicu kebakaran di sejumlah wilayah di Jakarta. Mencegah lebih baik dari pada pasrah. Dari pada menyesal di kemudian hari.
Pencurian :
Rumah yang kosong karena ditinggal mudik oleh pemiliknya tentunya sangat menggoda orang-orang yang mempunyai karakter suka mencuri. Itulah yang menyebabkan kenapa kasus pencurian sangat meningkat mengiringi moment mudik lebaran tiba. Sangat dianjurkan ketika akan mudik rumah dipercayakan kepada teman atau kerabat yang tidak mudik. Atau bisa juga, dengan menitipkan barang-barang yang berharga di Pegadaian.
0 komentar:
Post a Comment