Politik Psikopat

Setiap menjelang pilkada, suasana perpolitikan selalu menjadi lebih panas. Suasana panas yang yang disebabkan oleh suatu strategi persaingan dalam memperebutkan suatu posisi atau kedudukan politis yang cenderung menghalalkan segala cara. Sedikit sekali para politisi kita yang mempunyai jiwa seorang negarawan, yang hanya mau melakukan persaingan secara sehat dan menjauhi tindakan-tindakan politik Psikopat.
Setiap menjelang pilkada, suasana perpolitikan selalu menjadi lebih panas. Suasana panas yang yang disebabkan oleh suatu strategi persaingan dalam memperebutkan suatu posisi atau kedudukan politis yang cenderung menghalalkan segala cara. Sedikit sekali para politisi kita yang mempunyai jiwa seorang negarawan, yang hanya mau melakukan persaingan secara sehat dan menjauhi tindakan-tindakan politik Psikopat. Tindakan-tindakan yang identik dengan politik psikopat adalah menjelek-jelek lawannya, dari riwayat kehidupan pribadinya sampai kepada (bahkan) kekurangan yang ada pada fisiknya. Tindakan-tindakan semacam itu sangat tidak mendukung bagi terciptanya suatu demokrasi yang bersih dan modern dan juga sangat tidak mendidik bagi generasi muda yang notabene adalah sebagai penerus bangsa. Politik psikopat seharusnya memang tidak dilakukan, karena sama sekali tidak akan membawa kepada kebaikan, baik kepada yang bersangkutan maupun pada hasil yang akan dicapainya. Era setelah reformasi ini beberapa tokoh menyebutnya sebagai sudah kebablasan. Dimana etika sudah banyak yang meninggalkannya. Mental dan moral bangsa ini begitu tajam merosotnya. Lalu bagaimana kita bisa menyebut bahwa saat ini, banyak dari politikus kita memakai cara yang kita sebut sebagai politik psikopat? Untuk menyebut seseorang itu sebagai psikopat tentulah tidak boleh sembarangan, bisa-bisa yang akan terjadi malah pencemaran nama baik terhadap seseorang tersebut. Ia membutuhkan diagnosa, wawancara dan pengamatan-pengamatan lainnya. Menurut ahli psikopati, Robert D. Hare (guru besar di British Columbia, Vancouver, Kanada), seorang psikopat selalu membuat kamulflase yang rumit, suka memutar balikkan fakta, menebar fitnah, dan kebohongan untuk mendapatkan kepuasan dan keuntungan dirinya sendiri. 15 sampai 20 persen dari total psikopat dikenali sebagai pembunuh, pemerkosa dan koruptor. Selebihnya adalah pribadi yang penampilannya sempurna, pandai bertutur kata, mempunyai daya tarik yang luar biasa dan juga menyenangkan. Para politikus yang melakukan cara atau yang secara sadar dan sengaja melakukan politik psikopat, dijamin tidak akan menuai hasil yang baik dan juga tidak akan membawa kebaikan pada dirinya, keluarganya maupun hasil yang akan diraihnya.

Tindakan-tindakan yang identik dengan politik psikopat adalah menjelek-jelek lawannya, dari riwayat kehidupan pribadinya sampai kepada (bahkan) kekurangan yang ada pada fisiknya. Tindakan-tindakan semacam itu sangat tidak mendukung bagi terciptanya suatu demokrasi yang bersih dan modern dan juga sangat tidak mendidik bagi generasi muda yang notabene adalah sebagai penerus bangsa. Politik psikopat seharusnya memang tidak dilakukan, karena sama sekali tidak akan membawa kepada kebaikan, baik kepada yang bersangkutan maupun pada hasil yang akan dicapainya.

Era setelah reformasi ini beberapa tokoh menyebutnya sebagai sudah kebablasan. Dimana etika sudah banyak yang meninggalkannya. Mental dan moral bangsa ini begitu tajam merosotnya. Lalu bagaimana kita bisa menyebut bahwa saat ini, banyak dari politikus kita memakai cara yang kita sebut sebagai politik psikopat?

Untuk menyebut seseorang itu sebagai psikopat tentulah tidak boleh sembarangan, bisa-bisa yang akan terjadi malah pencemaran nama baik terhadap seseorang tersebut. Ia membutuhkan diagnosa, wawancara dan pengamatan-pengamatan lainnya. Menurut ahli psikopati, Robert D. Hare (guru besar di British Columbia, Vancouver, Kanada), seorang psikopat selalu membuat kamulflase yang rumit, suka memutar balikkan fakta, menebar fitnah, dan kebohongan untuk mendapatkan kepuasan dan keuntungan dirinya sendiri. 15 sampai 20 persen dari total psikopat dikenali sebagai pembunuh, pemerkosa dan koruptor. Selebihnya adalah pribadi yang penampilannya sempurna, pandai bertutur kata, mempunyai daya tarik yang luar biasa dan juga menyenangkan.

Para politikus yang melakukan cara atau yang secara sadar dan sengaja melakukan politik psikopat, dijamin tidak akan menuai hasil yang baik dan juga tidak akan membawa kebaikan pada dirinya, keluarganya maupun hasil yang akan diraihnya.

Dari berbagai sumber
Suara Tokoh21
Suara Tokoh Updated at: 2:32 PM
Politik Psikopat | Suara Tokoh | 5

0 komentar:

Post a Comment