Hitam Putih Pasutri Pemalsu Vaksin

Judul di atas seakan mengingatkan kita pada sinetron-sinetron yang menjual kisah hitam putih kemanusiaan yang dibalut dengan unsur religi. Tapi yang ini nyata. Adalah pasangan muda yang kini lagi menjadi perbincangan hangat di masyarakat luas. Perbincangan tentang profil pasangan ini tak kalah panasnya dengan ulahnya yang memalsukan vaksin untuk anak balita.

Hitam Putih Pasutri Pemalsu Vaksin1

Profilnya seakan merupakan bantahan terhadap ulah culasnya yang dilakoninya sejak tahun 2003 sebagai pemalsu vaksin. Bagaimana tidak? Seluruh tetangga tempat di mana mereka tinggal mengenalnya sebagai sepasang suami isteri yang santun dan rajin beribadah. Penampilannya saja sudah merupakan ciri-ciri orang yang sudah sangat agamis. Yang perempuan berjilbab, yang laki memelihara jenggot seperti umumnya para orang muda yang dekat dengan agama. Dan yang terakhir mereka menurut para tetangganya dikenal sebagai orang yang rajin beribadah.

Kasus pasutri santun pemalsu vaksin ini adalah gambaran sebagian besar dari masyarakat kita, di mana pengembangan individu masih berkutat pada tataran fisik (yang dapat terlihat). Pengembangan moral atau akhlaq masih dinomorduakan. Sehingga ketika terjadi kasus seperti pasutri pemalsu vaksin ini, masyarakat dibuat kaget dan tidak percaya terhadap fakta yang kemudian muncul.

Tetapi yang lebih memprihatinkan lagi adalah masyarakat umum seakan sudah terbiasa dengan pakem seperti itu. Tak peduli itu koruptor, kalau sering ke masjid, sumbang sana sumbang isni, penampilannya juga sangat Islami, maka ia tetap akan mendapatkan tempat utama dan penghormatan yang tinggi dari masyarakat.

Fenomnena yang terjadi sekarang ini adalah perkembangan yang luar biasa menggembirakan, ramainya orang-orang datang ke masjid untuk beribadah, tetapi juga semakin banyak orang-orang yang tertangkap dan masuk ke sel tahanan karena melakukan korupsi, 

Mereka hanya melakukan kesalehan ritual (shalehal ibadah) saja, tetapi tidak melakukan kesalehan moral (shalehal akhlaq). Akhirnya ya seperti kasus pasutri santun pemalsu vaksin tadi, masyarakat kaget nggak nyangka sama sekali mereka melakukan hal seperti itu. Yang paling ideal adalah kesalehan ibadah yang mampu menumbuhkan kesalehan moral.
Suara Tokoh21
Suara Tokoh Updated at: 2:12 PM
Hitam Putih Pasutri Pemalsu Vaksin | Suara Tokoh | 5

0 komentar:

Post a Comment