HARI INI BERTEMU SEORANG LELAKI MELOW

Hari ini, Minggu 1 Desember 2019, saya bertemu dengan seorang lelaki, sudah lewat paruh baya, ia berterus terang mengeluh perasaannya tidak tentu sejak pagi hari. Lelaki yang sudah lama saya kenal.

Ia merasa hari ini, sejak pagi hari, perasaannya tidak bersemangat seperti biasanya, dan merasa serba salah, tidak tahu mau berbuat apa, tidak tahu juga mau melakukan apa, padahal selalu banyak yang bisa dan biasa dilakukannya setiap hari dari pagi hingga malam hari. Hari ini menjadi terasa lain.

Aneh, hari ini semenjak pagi hari mendadak saja jadi tidak punya kehendak untuk melakukan apa-apa. Merasa kosong, merasa hampa, hambar, entah seakan sedang kehilangan cara untuk melewati waktu. Mau tidur tidak bisa, coba mendengarkan lagu juga terasa tidak membantu, membaca juga tidak tertarik, pergi jalan keluar rasanya enggan. Lalu menjadi merasa tidak berdaya. Lalu dia mengaku hanya mau berdiam diri saja.

Akhirnya lelaki itu hanya nglangut saja. Duduk sendirian di beranda rumahnya, memandang setiap helai daun di halaman, menatap setiap kupu berlalu, dan tak terlalu merasa perlu mendengar setiap ada suara burung bernynayi. Semua itu tidak membuatnya terhibur.

Hiburan yang kemudian meredam perasaannya yang tengah entah mengapa hanyalah ketika ia merasa nyaman bernostalgia, nglangut yang sudah berlalu, memandang semua foto di albumnya, dan itupun hanya menghilangkan sebagian saja perasaan entah kenapanya.

Itulah agaknya alam perasaan manusia. Kadang tiba-tiba dihadang oleh perasaan yang entah apa entah kenapa seperti itu. Mungkin saja ada sesuatu yang telah memicunya, juga tidak jelas entah apa. Mungkin tentang rasa pilu, rasa tersedu, atau rasa-rasa semacam itu lainnya, yang ia sendiri tidak menyadari betul ada. Mungkin karena mimpinya semalam, atau mungkin oleh kerinduannya, atau entah apa lagi yang lainnya, karena ia sendiri tidak tahu apa.

Itulah barangkali blue mood, atau bad mood, atau rasa hidup sedang hampa. Mungkin juga perasaan lonliness. Perasan manakala waktu terasa sunyi. Manakala waktu terasa hampa, dan semua seperti menjadi hambar.

Orang bisa merasa kesepian di tengah hiruk pikuk. Bisa merasa sunyi, dan ada saat hidupnya kehilangan kehendak. Saat-saat begini orang yang sedang merasakan demikian hendaknya tidak dibiarkan seorang diri. Perlu ada pendampingan, perlu ada yang mengajaknya berbicara.

Di negara industri maju semakin banyak orang merasakan kesepian. Maka itu sebab mengapa loneliness industry makin bertumbuh. Ada biro jasa on call yang selalu siap mau mendengar keluh kesah, siap mendengar agar orang merasa lepas sudah berbagi (sharing). Bukan jarang dalam kondisi demikian orang bisa mengakhiri hidupnya, merasa hidupnya kosong. Kejadian suicide sering diawali dengan perasaan melow semacam begini.

Ingat akan hal itu, saya buru-buru menjenguknya, menemaninya duduk di beranda rumahnya, bercerita apa saja, sekadar membuatnya merasa lepas, merasa dilonggarkan, merasa ada yang mengisi kehampaannya, kekosongannya, dan membuat hidupnya tidak hambar lagi.

Dari FB @Handrawan Nadesul

Oleh Handrawan Nadesul
Image : Pixabay.com