Langkah Zig Zag Cak Imin Bikin Puyeng Sendiri

Deklarasi PKB yang menyandingkan sang ketua umumnya dengan Joko Widodo, sebagai Wakil Presiden, membuat suasana koalisi pendukung Joko Widodo lainnya, seperti Golkar, Hanura, Nasdem dan PPP, sedikit terganggu. Seperti Golkar misalnya, selang beberapa waktu setelah PKB mendeklarasikan Join (Jokowi dan Cak Imin), partai ini membuat Fans Page di media soisal dengan gambar Erlangga Hartarto bersama Jokowi. Kedua, partai pendukung Jokowi  lainnya, yaitu PPP. Yang pertama kali memberikan opsi bahwa paling baik wakil yang menjadi pendamping Joko Widodo adalah dari kalangan santri, ini buru-buru mengomentari atas deklarasi Join oleh PKB. Seperti yang dilansir Kompas.com, Wakil Sekjen PPP, Achmad Baidowi mengatakan “Silahkan PKB mendeklarasikan diri ke Pak Jokowi, kita tunggu. Tetapi  memaksakan cak Imin sebagai cawapresnya Jokowi itu terlalu jauh karena itu terkesan mengintervensi Pak Jokowi.

Sebelumnya Wakil Sekretaris Jenderal PKB Daiel Johan menyatakan bahwa kemungkinan pindah haluan menjadi pendukung Prabowo Subianto bisa saja terjadi, jika Muhaimin Iskandar gagal menjadi calon wakil presiden dari Joko Widodo. Di kubu pendukung Prabowo sendiri, setelah melihat kondisi dinamika perpolitikan akhir-akhir ini sehubungan dengan langkah PKB dengan gerakan JOIN (Jokowi cak Imin)-nya memberikan opsi kepada Gerindra. Adalah PKS yang mengeluarkan pernyataan bahwa syarat koalisi dengan Gerindra adalah Prabowo Subianto harus menggandeng salah satu dari sembilan kader untuk mendampinginya sebagai wakil presiden. Ini tentunya sgt menyulitkan kubu Gerindra, karena tentu saja menjadi batu sandungan bagi Prabowo untuk menggandeng Partai lain seperti PKB misalnya, yang sudah men-set Ketua Umumnya untuk menjadi wakli presiden. Begitu juga, pernyataan dari PKS ini juga menjadi penghalang bagi PKB untuk membelot ke kubu pendukung Prabowo Subianto. Seperti telah kita ketahui bersama, ketika Pilkada DKI, PKS sudah mengalah kadernya (Mardani Ali Sera) sudah dipinggirkan dan diganti dengan Anies Baswedan.

Konstelasi seperti itu membuat para awak media juga tergelitik untuk tahu lebih lanjut bagaimana, jika cak Imin tidak dipilih oleh Joko Widodo untuk menjadi wakilnya. Ditanya jika tidak dipilih oleh Jokowi, cak Imin, usai menghadiri halaqah kebangsaan di PP Muhammadiyah, di Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat mengatakan “Akan patah hati, masuk kamar, kunci, tidur”.
Obat pusing memang paling baik ya tidur.