Kontroversi Komunikasi Politik Ala Amien Rais

Setiap orang mempunyai cara tersendiri dalam berpolitik. Gaya berpolitik seseorang biasanya dikaitkan dengan gaya bicaranya atau cara menyampaikan pendapat atau gagasan. Ada yang spontanitas, spontanitas dan menggebu-gebu, kalem terkesan sangat hati-hati, lugas apa adanya,  lugas tapi sangat terlihat keakuannya , sampai ada juga yang sak karepe dewe (semaunya sendiri). 

Tokoh yang sedang ramai dibicarakan di berbagai media saat ini adalah Amin Rais. Banyak sekali komentar mengenai sepak terjang beliau akhir-akhir ini terkait dengan Pilkada DKI 2017. Adalah ucapan-ucapannya yang sangat tidak pantas diucapkan oleh seorang bergelar profesor yang cenderung menyerang Gubernur DKI Ahok. Kata yang sangat identik dengan beliau ketika pilpres 2014 adalah perang Badar. Dan baru-baru ini kata-kata seperti sontoloyo, bengis dan seperti dajjal kembali keluar dari seorang tokoh yang seharusnya mengajarkan etika dan sopan santun kepada masyarakat pada umumnya. Bila masyarakat sampai termakan dan melakukan  penterjemahan  terhadap kata-kata beliau dengan melakukan tindakan seperti perang Badar, tidak bisa kita bayangkan apa yang akan terjadi. Untungnya masyarakat kita sekarang lebih cerdas dalam menyikapi polah tingkah politikus seperti itu dan mereka  menganggap cara berpolitik seperti itu adalah tidak lebih seperti tindakan anak-anak. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena sejatinya anak-anak hanya perlu perhatian. Merekapun dua atau tiga hari sudah lupa apa yang dikatakannya kemarin.
Kontroversi Komunikasi Politik Ala Amiin Rais 1
Masyarakat memang seharusnya seperti itu. Jangan mudah dijadikan alat dan diperalat untuk kepentingan-kepentingan sempit suatu golongan tertentu. Para pendiri bangsa ini telah sepakat bahwa Negara ini didirikan dengan fakta yang tidak bisa dibantah, yaitu kemajemukan yang saling memahami dan menghormati satu sama lain. Presiden  Joko Widodo  belum lama menyatakan keprihatinannya yang sangat mendalam atas tergerusnya etika dan sopan santun masyarakat bangsa ini khususnya di media sosial. Jadi alangkah baiknya tokoh-tokoh sekelas Bapak Amin Rais memberikan contoh dan panutan, tidak mengumbar kata-kata yang tidak etis untuk konsumsi publik seperti  si sontoloyo, bengis, seperti bandit, dan dajjal.

Suara Tokoh21
Suara Tokoh Updated at: 5:16 AM
Kontroversi Komunikasi Politik Ala Amien Rais | Suara Tokoh | 5

0 komentar:

Post a Comment